Di lokasi penanaman mangrove, Presiden Jokowi didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala BRGM Hartono, dan Bupati Bengkalis Kasmarni, yang berdialog langsung dengan masyarakat yang melakukan penanaman.
"Kedatangan Presiden jauh-jauh ke pulau Bengkalis membawa harapan penyelamatan desa kami dengan program mangrove. Alhamdulillah dengan program mangrove sejak tahun 2020, ratusan masyarakat mendapatkan penghasilan di masa sulit pandemi. Per orang bahkan ada yang sampai dapat penghasilan Rp3,5 - Rp4 juta/bulan," kata Saparis (74), warga desa setempat.
Bupati Bengkalis Kasmarni juga mengucap syukur atas kunjungan Presiden Jokowi ke Desa Muntai Barat. Lokasi ini menjadi daerah terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, dan hanya dipisahkan oleh Selat Melaka.
"Kami sangat berterimakasih atas perhatian Presiden, Menteri LHK dan BRGM, yang telah datang langsung ke pulau Bengkalis. Melalui PEN Mangrove, ribuan masyarakat kami tidak hanya mendapatkan manfaat lingkungan tapi juga manfaat ekonomi," kata Kasmarni.
Usai kunjungan di Pulau Bengkalis, Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan kerja ke Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Di lokasi ini juga dilaksanakan penanaman mangrove bersama masyarakat di Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang, Kota Batam, tepatnya di Kampung Sungai Besar Kawasan Hutan Lindung Tanjung Sinembah KPHL Unit II Batam.
Kegiatan PEN mangrove di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2020 seluas 743 hektare lebih itu dikerjakan oleh 38 kelompok tani, menyerap tenaga kerja 51.460 Hari Orang Kerja (HOK) dan menanam 2.698.500 benih propagul. Sedangkan pada tahun 2021 dilaksanakan PEN mangrove dengan total luas 2.700 hektare, dikerjakan 107 kelompok tani dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 173.983 HOK dan penanaman 8.319.400 batang bibit
(Taufik Fajar)