"Pernyataan presiden tentu menjadi perhatian serius, fakta di lapangan pinjol ilegal merugikan masyarakat, perlu upaya luar biasa dengan strategi kita di SWI adalah peningkatan literasi terutama di pedesaan, inklusi keuangan atau dengan KSP," ujarnya.
Untuk dalang pinjol ilegal, Tongam mengatakan servernya di Indonesia ada 22%, luar negeri 34% dan sisanya Satgas tidak tahu.
"Indikasinya memang lintas negara juga, ada orang lain yang memanfaatkan orang di Indonesia. Dari SWI berdasarkan pengaduan, ini murni penipuan untuk meraup untung besar bagi mereka," ungkap Tongam.
Saat ini SWI terus membangun kepercayaan masyarakat terhadap pinjol yang legal karena menjadi alternatif pembiayaan masyarakat sektor nonformal.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)