JAKARTA - Harga emas menguat di akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga emas terangkat oleh melemahnya dolar dan ekuitas memangkas kenaikannya, dengan fokus sekarang pada jadwal Federal Reserve AS untuk menarik kembali langkah-langkah stimulusnya pada pertemuan penting minggu ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD11,9 atau 0,67%, menjadi ditutup pada USD1.795,80 per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp924.000/Gram
"Ini sebagian besar karena pergerakan dolar," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
Dia melanjutkan, "Anda akan melihat posisi terbatas yang mengarah ke The Fed. Akan tetapi, saat ini beberapa sinyal bullish akan bergabung untuk emas dan itu pada akhirnya akan membantu emas dalam jangka panjang."
Ekuitas AS, yang kinerja kuatnya menurut Moya telah mengurangi permintaan aset safe-haven emas, memangkas beberapa kenaikannya pada hari Senin (1/11).
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp6.000/Gram
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang pesaingnya sedikit melemah, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin (1/11) juga mendukung emas. Indeks pembelian manajer (PMI) manufaktur IHS Markit turun menjadi 58,4 pada bulan Oktober, berkurang 2,3 poin dari 60,7 pada bulan September dan di bawah ekspektasi pasar untuk indeks di 59,2.
Sementara itu, Institute for Supply Management (ISM) menyebutkan indeks aktivitas manufaktur turun ke angka 60,8% pada bulan Oktober, 0,3 poin%tase di bawah 61,1% pada bulan September.