Kemudian beban pokok pendapatan membengkak 8,1% menjadi USD792,29 juta, tapi laba kotor melonjak 282,01% menjadi USD531,04 juta. Sementara itu, aset perseroan tercatat naik 30,3% menjadi USD1,509 miliar. Hal itu ditopang kenaikan laba ditahan belum dicadangkan sebesar 54,66% menjadi USD730,97 juta.
Baca Juga: Indo Tambangraya Jajaki Bisnis Energi Terbarukan, Batu Bara Ditinggalkan?
Selanjutnya, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mencapai USD392,15 juta, atau naik 105,6% dibandingkan akhir September 2020 yang tercatat sebesar USD160,74 juta.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)