Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Berada di Ring of Fire, Sri Mulyani Butuh Dana Bencana Rp20 Triliun/Tahun

Michelle Natalia , Jurnalis-Selasa, 16 November 2021 |10:54 WIB
RI Berada di <i>Ring of Fire</i>, Sri Mulyani Butuh Dana Bencana Rp20 Triliun/Tahun
Sri Mulyani (Foto: Dok Kemenkeu)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia membutuhkan dana bencana Rp20 triliun per tahun. Itu gambaran yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani menjelaskan, saat ini pemerintah sedang mengumpulkan dana dengan suatu mekanisme menghitung risiko. Ketika suatu daerah mengalami bencana dan membutuhkan dana segera, pooling fund dapat ditarik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Sekarang ini kita sedang terus menerus untuk memperkuat pooling fung karena setiap tahun, biaya dari bencana-bencana ini bisa mencapai Rp20 triliun lebih per tahunnya,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: Jokowi Luncurkan Skema Dana Bersama Bencana, Modal Awal Rp7,3 Triliun

Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah memiliki pooling fund bencana untuk menanggulangi dampak tingginya risiko bencana di Indonesia, termasuk untuk menangani perubahan iklim.

“Kita perlu untuk membangun sistem yang menciptakan kepastian untuk penarikan dananya dan untuk membantu masyarakat. Kita sudah meluncurkan pooling fund ini sejak 2018 dan sekarang semakin matang,” katanya.

Data Bank Dunia (2018) menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 12 dari 35 negara yang rentan terhadap bencana sebab Indonesia berada di kawasan ring of fire, diapit dua benua dan dua samudera, serta tempat bertemunya tiga lempeng besar dunia.

“Karena Indonesia adalah negara yang di dalam ring of fire, 90 persen bencana Indonesia berasal dari hidrometeorologi, seperti puting beliung, longsor, banjir, kebakaran hutan dan lahan. Ini menjadi sesuatu yang menimbulkan dampak pada masyarakat, sosial, ekonomi,” ujarnya.

Pooling fund bencana ini dikelola satu pintu dengan dana lingkungan hidup oleh Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BLU BPDLH). BLU sebagai agen pemerintah berperan sentral dalam percepatan layanan publik dan katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peran strategis BLU akan terus didorong untuk dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi. BLU akan terus didorong untuk mengembangkan aktivitas bisnisnya secara fleksibel, terus meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitasnya agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan layanan terbaiknya.

“BPDLH adalah BLU yang menjadi pusat pembiayaan untuk mengelola hutan terutama, tapi juga program konservasi. Tujuannya untuk mendapatkan dana-dana green finance yang berasal dari seluruh dunia dan kemudian melakukan kegiatan seperti menyelamatkan hutan, konservasi lingkungan,” tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement