 
                
JAKARTA- Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sangat bahagia usai menyaksikan langsung ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu 21 November 2021.
“Hari ini saya bahagia rasanya ketika saya bisa datang untuk memastikan dan melihat langsung ajang balapan yang digelar di sirkuit dengan total panjang 4,3 km dan memiliki 17 tikungan ini,” kata Menko Luhut melalui akun instagram resmi dikutip Senin (22/11/2021).
Menko Luhut menyebutkan sebuah kebanggaan tersendiri ketika melihat sirkuit ini berhasil dibangun, diuji coba hingga terlaksananya lomba oleh seluruh penyelenggara.
“Di antara semua destinasi wisata super prioritas yang sedang dibangun, sehemat saya yang paling tidak populer adalah Mandalika. Namun saat ini, nama Mandalika menjadi buah bibir seantero negeri bahkan sampai ke mancanegara,” paparnya.
Baca Juga: 5 Momen Unik World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika, Nomor 1 Dilakukan Juara Musim Ini
Menko Luhut menuturkan hal tersebut diakibatkan karena kencangnya suara deru mesin motor-motor yang sedang melangsungkan balapan di sirkuit di kawasan Mandalika saat ini.
Menko Luhut menyampaikan untuk Kesulitan, hambatan serta cibiran yang sempat menyertai proses pembangunan Mandalika serasa tak pernah ada ketika melihat satu demi satu impian ibu pertiwi berhasil diwujudkan.
“Setelah ini, saya sadar tugas besar menanti pemerintah. Yaitu bagaimana kami dapat terus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah ini mengingat Mandalika juga menjadi Kawasan Ekonomi Khusus,” ujarnya.
Dengan demikian sebagai pemerintah ia akan merapihkan apa vang belum tuntas mulai dari aksestransportasi, penginapan hingga sarana yang ada.
“Dengan terus memberikan pendampingan kepada seluruh stakeholder yang ikut dalam helatan ini, saya percaya keberhasilan yang dibuat oleh anak-anak bangsa bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah, tempat Mandalika berada,” pungkasnya.
(Feby Novalius)