JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, sektor forestry and other land uses atau sektor pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan bisa menurunkan lebih dari 700 juta ton ekuivalen karbondioksida (CO2) hanya dengan biaya Rp90 triliun.
"Sektor ini paling penting dan paling besar kontribusinya, serta biayanya relatif murah," kata Menkeu Sri Mulyani dalam Pertamina Energy Webinar (PEW) 2021 di Jakarta, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga: Di Depan Pemimpin Dunia, Presiden Jokowi Sampaikan Jurus Kelola Hutan
Dia membandingkan dengan sektor energi yang berkontribusi menurunkan 450 juta ton ekuivalen CO2 atau hanya tiga per empat dari kemampuan sektor pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan, namun dengan biaya sebesar Rp3.500 triliun.
Kendati sangat mahal, energi adalah sektor yang memiliki peranan kedua terbesar untuk menurunkan CO2 dalam perekonomian Indonesia, lantaran sangat penting bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Untuk bisa mencapai tujuan Nationally Determined Contribution (NDC) kita, peran dari sektor energi itu luar biasa penting," ungkap Menkeu Sri Mulyani.