Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jokowi Resmikan Merah Putih Fund 17 Desember, Erick Thohir Pastikan Melantai di Bursa

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 15 Desember 2021 |13:14 WIB
Jokowi Resmikan Merah Putih Fund 17 Desember, Erick Thohir Pastikan Melantai di Bursa
IPO Merah Putih Fund (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Merah Putih Fund melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Initial Public Offering (IPO) dilakukan setelah lembaga pendanaan perusahaan rintisan itu diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 Desember 2021, pekan ini.

Upaya pencatatan saham Merah Putih Fund di pasar modal sejalan dengan target pemerintah atas keterlibatan swasta nasional terhadap pengelolaan lembaga keuangan baru negara tersebut.

"Yang penting juga kalau nanti akan go publik, harus di Indonesia dulu. Karena ini ekosistem, tadi disampaikan juga membentuk ekosistem ini sangat penting sekarang. Tidak bisa kita berdiri sendiri," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers, dalam gelaran Akselerasi Generasi Digital, Rabu (15/12/2021).

Baca Juga: Tak Semua IPO Direstui BEI, Ini Alasannya

Erick optimis Merah Putih Fund mampu menumbuhkan semangat percepatan atau akselerasi digital di Indonesia. Pasalnya, E-Government itu mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi.

"Saya sangat optimus, apalagi dapat dukungan langsung Bapak Presiden, bahkan beliau punya visi yang lebih besar lagi ketika secara korporasi beliau sudah berbicara e-government. Ini hal yang saya rasa kita harus lakukan program ini bisa berjalan dan insya allah dijalankan," ungkap Erick.

Pendirian Merah Putih Fund sendiri dilatarbelakangi oleh maraknya investasi asing di sejumlah perusahaan rintisan Indonesia. Erick Thohir merasa kecewa lantaran sejumlah startup dalam negeri dicaplok asing. Meski tak anti-asing, seyogyanya investasi di perusahaan rintisan harus didominasi investor lokal.

Baca Juga: Adaro Minerals Incar Dana IPO Rp604,85 Miliar, Tawarkan Harga Rp100-Rp125/Saham

Kementerian BUMN juga terus mendorong investasi perusahaan pelat merah ke dalam unicorn. Sektor-sektor yang dibidik cukup beragam, baik fintech, e-commerce, edutech, hingga pertanian.

Di sektor-sektor tersebut sangat potensial bagi BUMN. Karena itu, pemegang saham tak ingin menunggu lama untuk menggelontorkan dana ke dalam saham perusahaan rintisan tersebut.

Upaya penguatan dan pengembangan startup dalam negeri tidak saja dilakukan melalui pendirian modal ventura atau investasi perusahaan pelat merah. Pemerintah juga akan mendorong pendirian startup yang dilakukan anak muda.

Erick menyebut, dalam beberapa tahun ke depan setidaknya ada 25 startup baru. Saat ini Indonesia baru mencatatkan lima perusahaan rintisan.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement