Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Disangka! Sri Mulyani Ungkap Negara Gelontorkan Rp695,6 Triliun untuk PMN BUMN

Rina Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 15 Desember 2021 |18:02 WIB
Tak Disangka! Sri Mulyani Ungkap Negara Gelontorkan Rp695,6 Triliun untuk PMN BUMN
Sri Mulyani di DPR (Foto: Sindonews/Rina)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah telah menggelontorkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN mencapai Rp695,6 triliun sejak 2005.

"Sejak tahun 2005 sampai 2021 jumlah penyertaan modal sebesar Rp695,6 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat dengan DPR, Jakarta, Rabu (15/12/2021).

Sri Mulyani menjelaskan, tujuan penambahan PMN yang telah diberikan kepada BUMN dengan nilai total Rp361,3 triliun. Di antaranya pendirian BUMN sebesar Rp3 triliun dibagi kepada Pembiayaan dan Penjaminan Infrastruktur sebesar Rp2 triliun dan Pembiayaan Perumahan Rp1 triliun.

Baca Juga: Tok, Sri Mulyani Setujui PMN 7 BUMN Rp35 Triliun

Sementara restrukturisasi BUMN senilai Rp12,7 triliun yang dibagikan kepada 17 BUMN.

Lalu,untuk peningkatan kinerja BUMN sebesar Rp345,6 triliun yang dibagi kepada delapan sektor. Pembiayaan ekspor sebesar Rp23,7 triliun, penyediaan kredit mikro sebesar Rp24,01 triliun, kedaulatan pangan sebesar Rp11,45 triliun, dan pembangunan infrastruktur dan konektivitas Rp184,17 triliun.

Selanjutnya kemandirian energi sebesar Rp56,31 triliun, pembiayaan perumahan sebesar Rp12,3 triliun, peningkatan industri strategis Rp 15,73 triliun, serta penguatan BPJS sebesar 12,83 triliun

"Saya akan meminta terus kepada DJKN untuk meneliti berbagai langkah restrukturisasi terutama dikaitkan dengan adanya INA yang kita meminta untuk disiplin dari BUMN menggunakan antar mereka dulu dan adanya PPA yang ada dalam BUMN," katanya.

Sementara itu, BUMN penerima PMN 2020, 40% di antaranya rugi, dan 60% masih mampu menghasilkan laba.

" Untum rasio utang terhadap modal (debt to equity) dibandingkan industri sejenis juga 55% BUMN penerima PMN berada di atas rata-rata industri, 34% di bawah rata-rata industri, 9% ekuitas negara, dan 2% sebanding dengan rata-rata industri," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement