Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Emas Anjlok, Investor Soroti Rencana The Fed Naikkan Suku Bunga

Antara , Jurnalis-Selasa, 21 Desember 2021 |07:15 WIB
Harga Emas Anjlok, Investor Soroti Rencana The Fed Naikkan Suku Bunga
Harga Emas Turun. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

CHICAGO - Harga emas turun pada akhir perdagangan Senin waktu setempat. Investor khawatir tentang suku bunga yang lebih tinggi pada 2022 dan menilai sejauh mana dampak kenaikannya terhadap inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange jatuh USD10,3 atau 0,57% menjadi USD1.794,60 per ounce. Di pasar spot, emas turun 0,2% menjadi USD1.793,33 per ounce.

Investor menjual logam mulia untuk melindungi posisi dalam mengantisipasi tiga kenaikan suku bunga Federal Reserve pada 2022.

Baca Juga: Emas Antam Hari Ini Naik Seribu, Paling Murah Dibanderol Rp517.500

Analis pasar mengaitkan kurangnya likuiditas di pasar menjelang liburan, daripada murni sikap yang lebih bearish terhadap logam mulia.

Ekuitas global mundur di tengah kekhawatiran atas dampak pembatasan Covid-19 yang lebih ketat, tetapi arus masuk ke aset safe-haven emas tampaknya terhenti.

Baca Juga: Emas Masih Dijual Rp934.000/Gram, Cek Daftar Harganya

Namun demikian, emas menemukan sedikit dukungan dari dolar yang lebih rendah. Ini berbeda ketika kekhawatiran yang dipicu omicron mendorong harga emas ke puncaknya sejak 26 November.

"Emas memiliki sedikit reli yang bagus dan sekarang kita memasuki periode liburan sehingga tidak ada lagi partisipasi penuh dari para pedagang dan Anda mungkin akan melihat berkurangnya selera terhadap risiko yang tidak banyak membantu emas," kata Analis Pasar Senior OANDA, Ed Moya, dikutip dari Antara, Selasa (21/12/2021).

Perdagangan yang berombak kemungkinan akan bertahan hingga akhir tahun sebelum akhirnya konsolidasi di atas level psikologis USD1.800 di bulan depan atau lebih di tengah berita utama Omicron.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Tetapi ketidakpastian akibat Omicron dapat menyebabkan narasi bank sentral yang lebih dovish pada tahun 2022, yang akan membantu emas, kata para analis.

"Kita masih bisa melihat kenaikan moderat untuk logam mulia karena kecenderungan posisi yang bearish menunjukkan logam mungkin lebih responsif terhadap keraguan yang mulai muncul seputar kemampuan Fed untuk memberikan sikap hawkish mereka," kata TD Securities.

Adapun l​​​ogam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 24,2 sen atau 1,07% menjadi USD22,291 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD8,1 atau 0,87% menjadi USD926,40 per ounce.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement