JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membawa kabar gembira soal penerimaan pajak 2021. Menurut Sri Mulyani, penerimaan pajak mulai positif dan ini membuktikan ekonomi Indonesia sudah pulih dan bangkit.
"Hampir semua jenis pajak sudah tumbuh positif, jauh berbeda dengan tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Desember, Selasa (21/12/2021).
Realisasi penerimaan pajak hingga November 2021 tercatat senilai Rp1.082,6 triliun atau tumbuh 17,0%. Realisasi penerimaan pajak tersebut setara dengan 88,0% terhadap target Rp1.229,59 triliun.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dapat Kabar Gembira dari Sri Mulyani soal Pajak
Sementara, penerimaan perpajakan sebesar Rp1.314 triliun atau naik 18% secara tahunan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp382,5 triliun atau naik 25% secara tahunan.
Dia mencontohkan PPh 21 yang dibayarkan oleh karyawan. Pada Januari-November 2021, penerimaan PPh 21 tumbuh 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (cumulative-to-cumulative/ctc). Pada Januari-November 2021, penerimaan PPh 21 turun 5,2% ctc.
"Ini menggambarkan pemulihan ekonomi menciptakan kesempatan kerja dan menimbulkan penerimaan PPh 21," katanya.
Sementara PPh Badan yang dibayarkan oleh korporasi, juga sudah tumbuh positif. Pada 11 bulan pertama 2021, PPh Badan melonjak 21,7% ctc, Padahal pada 11 bulan pertama 2020, pos ini mengalami kontraksi (tumbuh negatif) 36,1% ctc.
"PPh Badan adalah kontributor penting dan recovery-nya luar biasa. Perusahaan-perusahaan ini pulih kegiatannya dan pulih bayar pajaknya. Ini cerita pemulihan yang meyakinkan," katanya.
PPN, baik Dalam Negeri (DN) maupun impor, menurut Sri, juga tumbuh impresif. PPN DN tumbuh 11,6% ctc dan impor meningkat 34,6% ctc.
"PPh 21, PPh Badan, dan PPN membaik, ini mencerminkan ekonomi Indonesia," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)