"Di Ukraina, Anda bisa dihajar sampai babak belur kalau berbahasa Rusia, Anda bisa di-ban atau bahkan dipecat dari pekerjaan jika Anda adalah orang Rusia, dan akhir-akhir ini mereka mulai menggunakan ancaman fisik. Jadi, Republik Donetsk dan Luhansk memprotes hal ini, dan kemudian terjadilah perang saudara di dalam wilayah Ukraina, bahkan 90% penduduk Krimea mem-vote untuk kembali ke Rusia," jelasnya.
BACA JUGA:Invasi Rusia ke Ukraina Hambat Pemulihan Ekonomi Indonesia
Sehingga, Rusia menerima Krimea karena pihaknya tidak bisa mengecewakan harapan mereka dan untuk melindungi mereka.
"Hal ini karena kelompok bersenjata ini mulai bergerak masuk ke Krimea dan mereka menginginkan perang saudara terjadi," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)