Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Pabrik Minyak Goreng Tutup akibat Tak Dapat Pasokan CPO

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 06 Maret 2022 |11:29 WIB
6 Pabrik Minyak Goreng Tutup akibat Tak Dapat Pasokan CPO
6 pabrik minyak goreng tutup. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ada 6 produsen minyak goreng (migor) putuskan berhenti produksi karena tidak mendapat pasokan CPO.

Melansir berbagai sumber, Minggu (6/3/2022), Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga melenjaskan kabar tersebut.

"Kebijakan pemenuhan kebutuhan domestik (domestic market obligation/ DMO) hanya bisa dilaksanakan perusahaan terintegrasi. Yakni, produsen eksportir dan memasok ke pasar domestik, alias perusahaan terintegrasi. Anggota GIMNI ada 34 produsen minyak goreng, hanya 16 yang terintegrasi. Sisanya, produsen yang pasarnya memang hanya di dalam negeri. Lalu, ada perusahaan di luar GIMNI, yang hanya eksportir minyak goreng,” jelansya.

 BACA JUGA:Minyak Goreng Murah Langka, Ini Dia Biang Keladinya

Diketahui, bahwa eksportir akan mengalami kesulitan memasarkan CPO di dalam negeri.

Sedangkan untuk produsen migor lokal kesulitan membeli dari eksportir.

Akibatnya, minyak goreng bisa terus mengalami jumlah yang terbatas.

“Ini yang seharusnya dibantu pemerintah agar keduanya bisa bekerja sama,” bebernya.

Kini, harga CPO terus melonjak naik dan jadi minyak nabati termahal di dunia.

Sebagai informasi, minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) terus cetak kenaikan harga.

Pada perdagangan Kamis (3/3/2022) mencatat harga kontrak CPO sempat cetak rekor baru di 7.108 ringgit Malaysia per ton.

 BACA JUGA:Awas Tertipu! Ini 3 Cara Membedakan Minyak Goreng Asli dan Palsu

Lalu, India dikabarkan meminta Indonesia menaikkan pasokan minyak sawit ke negara itu menyusul kosongnya pasokan minyak bunga matahari akibat krisis di Ukraina.

Hal itu karena selama ini minyak tersebut dipasok dari kawasan Laut Hitam.

Untuk Rusia dan Ukraina memasok hingga 13% atau setara 1,6 juta ton kebutuhan minyak untuk pangan India tahun 2021.

Ada lebih setengah kebutuhan minyak sawit India berasal dari Indonesia.

Pejabat India-Indonesia dikabarkan telah bertemu secara virtual untuk membahas kebutuhan India tersebut.

Kini, India diberitakan meminta Indonesia untuk sementara mengurangi blending biodiesel yang saat ini adalah wajib B30.

 BACA JUGA:Kemendag Jamin Minyak Goreng Tak Langka Jelang Lebaran, Beneran Nih?

“Untuk sementara, Indonesia bisa lebih mengutamakan makanan daripada bahan bakar,” dikutip dari Reuters.

Sayangnya, hingga kini belum ada konfirmasi dari pihak India maupun Indonesia.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement