JAKARTA - Harga minyak dunia naik tajam lebih dari tiga% pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga minyak dunia naik karena investor khawatir tentang pasokan yang lebih ketat karena meningkatnya kematian warga sipil di Ukraina.
Kekhawatiran itu menyusul meningkatnya tekanan terhadap negara-negara Eropa untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi pada sektor energi Rusia.
Patokan global minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni melonjak USD3,14 atau 3%, menjadi menetap di USD107,53 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei bertambah USD4,01 atau 4%, menjadi ditutup di USD103,28 per barel.
Perdagangan bergejolak dengan kedua kontrak acuan menguat setelah turun lebih dari satu dolar AS.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pendukungnya akan "merasakan konsekuensi" dari peristiwa di Bucha, di luar ibu kota Kyiv, di mana kuburan massal dan mayat terikat ditembak dari jarak dekat ditemukan.
Sekutu Barat akan menyetujui sanksi lebih lanjut terhadap Moskow dalam beberapa hari mendatang, katanya, meskipun waktu dan jangkauan paket baru itu belum jelas.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyarankan sanksi terhadap minyak dan batu bara, menambahkan ada "petunjuk yang sangat jelas yang menunjukkan kejahatan perang" oleh pasukan Rusia.
Sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, sanksi dan penghindaran pembeli terhadap minyak Rusia telah mengurangi produksi dan meningkatkan kekhawatiran pasokan yang lebih ketat.