JAKARTA - Saat ini, masyarakat bukan hanya mengeluhkan minyak goreng saja, melainkan juga gula kristal putih.
Pasalnya, ketersediaan gula jenis tersebut kini langka di pasaran. Kalaupun ada, stoknya sedikit dan harga mahal.
Dekan Sekolah Vokasi IPB University sekaligus pengamat pertanian, Arief Daryanto saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (18/4/2022), bercerita, saat pergi ke Surabaya, dia sulit membeli gula.
Bahkan katanya, yang biasanya di ritel modern menyediakan gula, kini tidak ada.
BACA JUGA:Harga Gula Naik Dekati Rp15.000/Kg Jelang Lebaran
"Saya cari gula juga sulit sekarang. Bahkan saat saya di Surabaya, saya cari gula di Indomaret atau Alfamart, kosong barangnya. Saya juga lihat ada konsumen yang cari gula tapi nggak dapat," ujar Arief.
Dia menjelaskan, hal tersebut lantaran masa musim panen gula di dalam negeri sedang tertunda sehingga menyebabkan produksi jadi menurun.
Adapun faktor lainnya adalah manajemen impor gula belum maksimal. Seperti diketahui, pasokan gula di dalam negeri sebagian besar besar dari hasil impor.
Namun, kata Arief, pengaturan di dalam negerinya belum tertata dengan baik sehingga penyebaran gula ke wilayah-wilayah Indonesia belum merata.
Inilah alasan mengapa stok gula di beberapa daerah tidak ada.
"Manajemen impor, kuota gula kan sudah dibagikan tetapi belum semua bergerak sehingga saat Ramadhan dan menjelang Idulfitri, kebutuhan gula menjadi lebih tinggi. Sementara pasokannya terbatas karena importasi belum sampai ke Indonesia," terangnya.
Maka dari itu, menurutnya persediaan gula harus diatur betul oleh pemerintah agar tidak terjadi kelangkaan. Misalnya, pemerintah bisa melakukan operasi pasar.
BACA JUGA:Wamendag Pastikan Stok Minyak Goreng hingga Gula Tersedia hingga Lebaran
"Market intelligence misalnya, proyeksi estimasi kebutuhan gula itu harus diatur dengan baik. Termasuk diversifikasi tujuan impor juga harus dilakukan supaya kita memiliki beragam sumber pasokan," tambahnya.
Dia pun menambahkan kenaikan harga gula akan terjadi jika pemerintah gagal mengupayakan para importir untuk mengimpor gula ke dalam negeri.
Namun, jika para importir bisa memasok gula secepatnya, dia memproyeksikan harga bisa turun kembali.
"Saat ini pemerintah sedang mendorong kepada para importir untuk melaksanakan importasi secepatnya guna menekan harga gula supaya turun. Kenaikan harga gula ini dipicu karena kebutuhan tahunan untuk puasa dan hari raya nasional. Hal itu bisa dikurangi kalau kita punya cadangan pangan yang cukup," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)