Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Punya Potensi Besar, Pemanfaatan Biogas di Indonesia Disebut Masih Minim

Ikhsan Permana , Jurnalis-Rabu, 27 April 2022 |13:20 WIB
Punya Potensi Besar, Pemanfaatan Biogas di Indonesia Disebut Masih Minim
Ilustrasi biogas RI. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Potensi pemanfaatan biogas di Indonesia disebut sangat besar, 32 gigawatt. Akan tetapi, kapasitas pembangkit bioenergi yang terbangun baru mencapai 1.896,5 megawatt.

Pemerintah sendiri memiliki target kebijakan ekonomi nasional (KEN) sebesar 5.500 megawatt untuk pembangkit ini pada tahun 2025.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan 489 juta meter kubik per tahun di tahun 2025 namun realisasinya baru mencapai 26 juta meter kubik per tahun.

 BACA JUGA:RI Sulap Limbah Sawit Jadi Pembangkit Listrik Biogas

Bionersia merupakan salah satu perusahaan rintisan yang konsen dalam pemanfaatan biogas. President of Bionersia Almira Ose mengatakan, saat ini urgensi pemanfaatan biogas di Indonesia sangat besar, karena kadar gas metan menyumbang polusi 25 kali lebih besar dibandingkan dengan karbondioksida.

“Pemanfaatan biogas ini sangat penting untuk mereduksi emisi gas rumah kaca” ujar Almira dalam program New Power Breakfast IDX Channel, Rabu (27/4/2022).

Dia menambahkan selain berguna untuk mereduksi emisi efek rumah kaca, biogas juga bisa menjadi pengganti dari pada bahan bakar berbasis fosil.

Dia juga menyebutkan sumber biogas sendiri bisa didapatkan dari limbah pertanian dan juga limbah peternakan. Kondisi ini tidak akan sulit bagi Indonesia, karena untuk sapi potong saja ada sekitar 20 juta ekor, belum lagi jenis sapi lainnya seperti sapi perah dan hewan ternak lain.

 BACA JUGA:Balas Sanksi, Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Polandia dan Bulgaria

Lebih lanjut lagi, Almira mengatakan kesulitan yang dihadapi oleh Bionersia untuk memanfaatkan biogas ini adalah lahan.

Karena untuk membangun sebuah biodigester memerlukan lahan yang cukup luas. Biodigester sendiri merupakan tempat untuk memproduksi biogas.

“Untuk tantangannya sendiri untuk saat ini ada di lahan yang dimiliki warga, karena mereka mengeluh gitu, karena saat ini biodigester itu rata-rata instalasinya dalam kondisi fix dome atau di bawah tanah, sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas," jelasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement