Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menakar Kinerja Saham ICBP dan INDF Usai India Larang Ekspor Gandum

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Senin, 16 Mei 2022 |17:35 WIB
Menakar Kinerja Saham ICBP dan INDF Usai India Larang Ekspor Gandum
Menakar saham ICBP dan INDF pasca larangan ekspor gandum (Foto: Okezone)
A
A
A

Baik INDF dan ICBP mengkhawatirkan risiko harga komoditas dari beberapa faktor, seperti cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Sepanjang 2021, INDF menerima dampak yang ditimbulkan dari pembelian minyak kelapa sawit (CPO).

Untuk mengantisipasi fluktuasi harga komoditas global, kelompok usaha perseran melakukan penyesuaian harga jual produk secara berkala. Artinya, terdapat kebijakan untuk menaik-turunkan harga produk di pasar.

Secara umum kedua emiten milik Salim Group ini telah mengalami kenaikan cukup signifikan dalam lima hari perdagangan terakhir. Dalam hitungan sepekan per Jumat (13/5), ICBP naik 7,21%, dan INDF menguat 2,38%.

ICBP meraih laba bersih sebesar Rp6,38 triliun pada 2021. Realisasi itu lebih rendah 3,01% dari laba tahun 2020 senilai Rp6,58 triliun. Sementara INDF menghasilkan laba bersih Rp7,64 triliun, meningkat 18,38% dari 2020 sebesar Rp6,45 triliun.

Untuk diketahui, Perdana Menteri India, Narendra Modi melarang pengiriman ke luar negeri untuk seluruh varietas gandum termasuk durum berprotein tinggi, tepung gandum, hingga roti, per 13 Mei 2022, dikutip dari Reuters, Senin (16/5/2022).

Data periode 2019/2020 menunjukkan India merupakan produsen gandum nomor dua terbesar di dunia, setelah China. Sedangkan eksportir terbesar gandum pada 2021 adalah Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Australia, dan Uni Eropa (Wits, World Bank).

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement