Erick juga menargetkan jumlah agen BRIlink yang saat ini mencapai 500 ribu agen meningkat hingga 600 ribu agen. Hingga saat ini, sambung Erick, BRI sudah menyalurkan Rp190 triliun untuk program KUR dan ditargetkan meningkat hingga Rp260 triliun.
"Hebatnya agen Brilink, kalau udah jadi juragan, bulanannya Rp21 juta, kalah menteri yang Rp19 juta. Artinya UMKM punya kekuatan. BNI juga sekarang kita dorong fokus ekspor untuk UMKM dan korporasi. Ini ekosistem yang kita bangun sama-sama," kata Erick Thohir.
Erick menyampaikan program-program tersebut bukan dibuat karena dia sedang menjadi menteri. Erick meyakini program-program tersebut merupakan program yang berkelanjutan meski dirinya tak lagi menjadi menteri. Erick menilai tidak mungkin menteri selanjutnya memberhentikan program Mekaar yang memiliki 14,8 juta nasabah ibu-ibu maupun program Makmur dengan 200 ribu hektare yang melibatkan 1,6 juta petani.
"Kita jangan membuat program karena kita menjabat. Harus membuat program yang tetap lanjut saat tidak lagi menjabat. Artinya ini bukan program politis dan saya yakini tidak mungkin karena saya sudah tidak jadi menteri, program Mekaar dan Makmur berhenti, kalau dia pemimpinnya baik masak berhentikan program ini, ada ibu-ibu 14,9 juta, di Makmur ada 1,6 juta petani, tak mungkin dihentikan," kata Erick.
Sementara itu Ephorus HKBP Robinson Butarbutar mengatakan kehadiran Erick di Kantor Pusat HKBP merupakan sebuah hal yang sangat istimewa. Robinson mengaku terkesan dengan pemaparan Erick yang begitu komprehensif tentang potensi, peningkatan ekonomi, dan penguatan ekosistem dalam membangkitkan kekuatan perempuan dan masyarakat Indonesia melalui BUMN.
Robinson mengajak seluruh umat HKBP mendoakan langkah dan cita-cita Erick dalam melaksanakan tugas sebagai Menteri BUMN.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)