"Potensi kita sebenarnya cukup besar, masalahnya kita tidak punya banyak produk untuk diekspor di sektor kesehatan. Jujur, kita bisa sebut 90% kita impor untuk raw material peralatan kesehatan," katanya.
Marolop mengatakan industri dalam negeri sudah cukup berkembang, sayangnya yang banyak diproduksi di dalam negeri baru alat-alat kesehatan yang sederhana seperti tempat tidur atau sarung tangan.
Di sisi lain, ekspor juga masih sangat tinggi karena di era pandemi COVID-19, seluruh vaksin didatangkan dari luar negeri.
"Mudah-mudahan saja vaksin Merah Putih bisa dihasilkan, bahkan diekspor," ujar Marolop.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)