3. Penduduk Sri Lanka Banyak yang Jadi Buruh Kasar
Di samping itu, penduduk Sri Lanka banyak yang kerja di luar negeri sama seperti Indonesia.
Tapi penduduk Sri Lanka banyak yang menjadi buruh kasar di negara yang tidak begitu sejahtera.
"Jadi ketika terjadi pandemi mereka harus pulang maka pendapatan negara dari remittance turun. Selain itu juga karena situasi gawat, investasi pindah, inflasi sangat tinggi," tuturnya.
4. Gagal Menjaga Sistem Produksi Beras
Faktor lain yang membuat Sri Lanka krisis adalah negara gagal menjaga sistem produksi beras. Hal ini membuat Sri Lanka harus beli beras dengan harga tinggi.
"Produksi beras turun, impor naik maka inflasi di Sri Lanka berkisar antara 30%-50%. Akibatnya Sri Lanka gagal bayar utang yang sudah jatuh tempo. Misalnya pada 2022, utang Sri Lanka harus dibayar USD8,6 miliar dengan bunga harus dibayar USD78,2 juta," pungkasnya.
5. Daftar Negara Bangkrut karena Utang
Berikut 4 Negara yang bangkrut akibat utang yang menumpuk dan tidak mampu membayar hingga membuat jatuh dalam krisis yang sangat menderita.
- Ekuador
Ekuador tidak bisa bayar utang pada 2008 sebesar USD10 miliar atau Rp144 triliun, karena korusi merajalela dalam pemerintahan. Akibatnya terjadi krisis dan inflasi mencapai 60%.
Sudah berulang kali gagal membayar utang. Presiden Ekuador Rafael Correa menyebutkan utang negaranya sebagai bentuk pelanggaran moral dan tak bisa dilegitimasi.