Share

IATA Tingkatkan Produksi Batu Bara di Sumsel, Hary Tanoesoedibjo Beri Apresiasi

Tim Okezone, Okezone · Kamis 07 Juli 2022 08:06 WIB
https: img.okezone.com content 2022 07 07 320 2625084 iata-tingkatkan-produksi-batu-bara-di-sumsel-hary-tanoesoedibjo-beri-apresiasi-PadlWXkgOJ.JPG Hary Tanoeseodibjo. (Foto: Okezone)

JAKARTA - PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), anak perusahaan PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mengadakan acara First Cut of Mining yang dihadiri Direksi Perseroan pada 2 Juli 2022 untuk merayakan dimulainya produksi di konsesi 15.000 hektare yang berlokasi di Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Adapun Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo memberikan apresiasi atas kinerja IATA tersebut.

"MNC Energy Investments melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) memulai pemotongan produksi pertamanya kemarin," tulis Hary Tanoesoedibjo dikutip dari laman resmi Instagramnya @hary.tanoesoedibjo pada Rabu (6/7/2022).

Hary Tanoesoedibjo menyebut bahwa IBPE memiliki target untuk memproduksi 8 juta MT dalam beberapa tahun ke depan.

 BACA JUGA:IATA Tingkatkan Output Batu Bara dengan Produksi di Sumsel

"IBPE menargetkan untuk memproduksi setidaknya 8 juta MT dalam beberapa tahun ke depan, meningkatkan total output produksi batubara IATA sekitar 20%," tambahnya.

Terakhir, Hary Tanoesoedibjo pun mengucapkan selamat atas kerja keras IATA dalam mewujudkan kinerja ini.

Follow Berita Okezone di Google News

"Selamat untuk tim IATA," pungkasnya.

Diketahui, IATA melalui IBPE telah menandatangani kontrak lima tahun dengan kontraktor pada 9 Juni 2022 untuk memulai produksi dengan target sebesar 500 ribu MT

untuk tahun pertama, periode Juli-Desember 2022.

Dalam 5 tahun, Perseroan menargetkan total output 7,5-8 juta MT atau 1,5 juta MT pada tahun kedua dan 2 juta MT setiap tahun untuk sisa kontrak (Tahun 3-5), dari Pit Corundum, Beryl, dan Amethyst.

IBPE mengekspor sekitar 75% produksi batubaranya ke negara-negara seperti India, China, Vietnam, dan Thailand, sedangkan 25% sisanya dijual di dalam negeri untuk memenuhi Domestic Market Obligation (DMO).

Pit Corundum dan Beryl adalah 2 tambang yang akan ditambang dalam 2 tahun pertama.

Sedangkan penambangan di Pit Amethyst akan dimulai pada tahun ketiga, bersamaan dengan pit-pit baru yang

sedang dan akan disiapkan, mengingat luas area penambangan 15.000 Ha belum sepenuhnya dieksplorasi dan masih banyaknya area yang masih memerlukan proses verifikasi Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI).

Saat ini, IBPE telah memiliki infrastruktur pertambangan yang dibangun dan disiapkan secara memadai, dengan pit dan disposal area di tambang, hauling road yang membentang 2 hingga 5 Km dari pit ke port, jembatan timbang, dan kantor untuk kebutuhan administrasi.

Selain IBPE, 2 tambang Perseroan lainnya, melalui PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra

Muba Coal (PMC), sudah dalam tahap produksi, dengan output 2,5 juta MT pada tahun 2021.

Sedangkan PT Arthaco Prima Energy (APE) juga ditargetkan mulai berproduksi tahun ini.

Perseroan sedang dalam tahap persiapan, dengan pembangunan hauling road dan port untuk mendukung proses produksinya APE.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini