JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi kondisi outflow yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir sebagai situasi yang tidak bisa dihindari.
Outflow adalah situasi di mana dana asing kabur ke luar negeri.
"Kondisi outflow ini tidak terelakkan. Kita lihat suku bunga acuan melonjak oleh The Fed, ini kemudian memicu kondisi outflow tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA edisi Juli 2022 di Jakarta, Rabu(27/7/2022).
BACA JUGA:APBN Surplus 6 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani: Bekal Baik untuk Semester II
Data Kemenkeu mencatat pasar obligasi bulan Mei 2022 mengalami outflow sebesar Rp32,12 triliun.
Di Juni 2022, terjadi outflow juga sebesar Rp15,51 triliun, diikuti sebanyak Rp29,15 triliun tercatat hingga 21 Juli kemarin.
"Secara total, kita mengalami outflow Rp83,32 triliun pada posisi 21 Juli. Hal ini terutama dari sisi foreign bond holder, sedangkan ekuitasnya mengalami inflow," ucap Sri.
Kendati demikian, Sri menyebut bahwa pasar obligasi domestik masih cenderung stabil, ditambah porsi asing pada kepemilikan SBN sangat kecil.
"Kepemilikan asing sudah turun cukup drastis. Di tahun 2019, asing memegang porsi sebanyak 38,5% dari SBN Indonesia, sekarang di posisi 20 Juli, porsi asing hanya sebesar 15,39% dari total SBN kita," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)