“Target-target pemulihan ekonomi pemerintah bisa buyar,” tegasnya.
Bahkan jika inflasi menembus angka yang terlalu tinggi dan serapan tenaga kerja terganggu maka Indonesia berpotensi menyusul negara lain yang masuk fase stagflasi.
“Imbas nya bisa tiga sampai lima tahun recovery terganggu akibat daya beli turun tajam,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Bima meminta pemerintah mencermati rencana kenaikan BBM bersubsidi ini mengingat sepanjang Januari sampai Juli 2022 pun serapan subsidi energi baru Rp88,7 triliun sementara APBN sedang surplus Rp106,1 triliun atau 0,57% dari PDB.
“Artinya pemerintah juga menikmati kenaikan harga minyak mentah untuk dorong penerimaan negara,” kata Bhima.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)