Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Sebut UMKM Butuh Informasi Pendanaan yang Efisien dan Mudah

Michelle Natalia , Jurnalis-Kamis, 25 Agustus 2022 |11:01 WIB
Sri Mulyani Sebut UMKM Butuh Informasi Pendanaan yang Efisien dan Mudah
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Okezone.com/DJP)
A
A
A

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan The Annual Islamic Finance Conference (The AIFC) ke-6 yang dilangsungkan secara virtual pada 24-25 Agustus 2022. Acara ini untuk mengelaborasi peran dan pengembangan keuangan syariah untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

AIFC ke-6 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Islamic Development Bank Institute (IsDB), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), dan Universitas IPB. Konferensi ini diharapkan dapat menjaring masukan dan rekomendasi yang nyata sehingga keuangan syariah dapat berkontribusi lebih besar bagi sektor UMKM dan berkembang lebih pesat.

Tema yang diangkat dalam AIFC ke-6 adalah “Islamic Finance Role in MSMEs Empowerment : Boosting Capability and Fostering Inclusiveness for Sustainable Future”. Tema ini sejalan juga dengan beberapa agenda prioritas Presidensi Indonesia pada forum G20, salah satunya yaitu meningkatkan inklusivitas keuangan dan mengakselerasi pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Transformasi Digital UMKM RI Masih Tertinggal di Asia

AIFC diharapkan dapat mengoptimalkan peran pembiayaan syariah dalam mengembangkan perekonomian melalui dukungannya terhadap sektor-sektor tertentu, seperti UMKM, wanita dan pemuda. Selain itu AIFC juga diharapkan berkontribusi dalam memperkuat kerangka kebijakan dan pengetahuan yang turut berpartisipasi dalam ekosistem pemberdayaan UMKM melalui pembiayaan syariah seperti inovasi teknologi dan digitalisasinya, termasuk peluang dan tantangan yang ada di dalamnya, serta peran pemerintah dalam memfasilitasinya.

Dalam sambutannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dunia. Kondisi UMKM yang secara empiris saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan pendanaan, termasuk akses informasi yang asimetris.

Baca Juga: Kejar Target 30 Juta UMKM Digital, Wapres Tak Ingin Pengusaha Kecil Kena 'Stunting'

“Model atau portofolio produk keuangan syariah yang tersedia untuk UMKM, termasuk pendanaan, garansi, tabungan, transfer, dan jasa manajemen kas yang digabungkan dengan teknologi digital, berpotensi menjadi solusi karena semua informasi dapat diperoleh dengan lebih efisien dan lebih murah, serta dapat mengatasi permasalahan terkait informasi yang asimetris.” ungkap Sri, dikutip di Jakarta, Kamis(25/8/2022).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement