JAKARTA - Teknologi digital berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut bahkan mengubah perilaku masyarakat terutama pada masa pemulihan pandemi Covid-19 dari aktivitas konvensional menjadi serba digital.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, perubahan perilaku tersebut berdampak pada capaian ekonomi digital Indonesia, yang menjadi tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2021 dengan nilai ekonomi mencapai USD70 miliar atau setara Rp1,03 triliun. (Kurs:14.798)
Ke depannya, nilai ekonomi digital ini diperkirakan mampu mencapai USD146 miliar atau setara Rp2.162 triliun pada tahun 2025 dan dapat naik delapan kali lipat di tahun 2030.
BACA JUGA:Menko Airlangga Sebut 3 Tantangan Perkuat Fondasi Ekonomi Digital
Dia mengungkapkan, mendukung momentum positif tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengakselerasi upaya transformasi digital melalui pengembangan industri software dan konten.
“Program-program peningkatan kemampuan industri software dan konten dalam negeri harus terus dijalankan dan diperluas,” kata Agus dalam keterangan resminya, Kamis (25/8/2022).
Menurutnya, salah satu langkah strategis yang telah dijakankan oleh Kemenperin adalah melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) pengembangan industri software dan konten untuk percepatan ekonomi digital yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menperin optimistis bisa mencapai target USD146 miliar di tahun 2025, menurutnya hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil, karena semestinya bisa diraih.
“Saya mendorong agar software aplikasi, gim, dan animasi untuk bisa dimanfaatkan sebagai produk dalam pengembangan ekonomi digital. Selain itu, industri artificial intelligence, big data, serta teknologi lainnya yang diperlukan dalam ekonomi digital juga perlu kita jalankan,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)