JAKARTA - BLT BBM Rp300.000 untuk 2 bulan terus dicairkan pemerintah. Diharapkan adanya bantuan sosial (Bansos) dapat menjaga daya beli masyarakat.
Anggota Komisi VII Lamhot Sinaga mengatakan, kehadiran BLT bisa menjadi bantalan bagi masyarakat terhadap dampak penyesuaian harga BBM sehingga mampu menjaga daya beli masyarakat hingga inflasi tetap terjaga.
Pengalihan subsidi BBM ke BLT merupakan langkah yang adil bagi masyarakat yang kurang mampu. Sebab, subsidi BBM selama ini hampir 70% tidak tepat sasaran dan ini membuat APBN tidak sehat akibat membengkaknya anggaran subsidi.
Baca Juga: Pembatasan Beli Pertalite Belum Berjalan, Orang Kaya Masih Bisa Beli BBM Subsidi?
“Subsidi kita itu tidak tepat sasaran hampir 70%. Kita lihat coba misalnya Fortuner mengisi Pertalite, Innova mengisi Pertalite kan nggak layak dong saudara-saudara kita yang menggunakan sepeda motor, harusnya mereka dong yang layak mendapat subsidi dan orang yang sudah memiliki mobil seharusnya tidak perlu lagi dan sudah tidak layak mendapatkan subsidi,” kata Lamhot, Rabu (14/9/2022).
Menurut Lamhot, pihaknya menyadari betul jika ada kenaikan harga BBM maka akan berpengaruh pada inflasi karena daya beli masyarakat menurun, namun kekhawatiran tersebut kemudian diatasi oleh pemerintah lewat pengalihan subsidi dalam bentuk bantuan sosial dan BLT, hingga kebijakan tersebut mampu menjaga daya beli masyarakat dan Indonesia terhindar dari inflasi.
Baca Juga: Blok Masela Tak Kunjung Dibangun, Moeldoko Panggil ESDM dan SKK Migas
“Ya mau tidak mau karena setiap kenaikan 10% BBM itu akan ada inflasi 0,5% yang konsekuensinya adalah daya beli menurun. Maka ini jangka pendeknya ya pemerintah memberikan bantuan sosial supaya mereka punya kemampuan untuk daya belinya, sehingga daya beli masyarakat terjaga dan inflasi kita tetap terjaga,” ucap Lamhot.
Sementara itu. Pengamat Ekonomi Jaya Rosdiana Sijabat mengatakan, keputusan pemerintah mengalihkan subsidi BBM ke bantuan sosial dan BLT harus diterima, karena subsidi BBM sudah membengkak dan tidak baik untuk kesehatan APBN.