“Selain pameran produk, dalam kegiatan virtual expo ini akan diselenggarakan pula serangkaian webinar terkait adopsi teknologi dan tema-tema lain yang sangat dibutuhkan UMKM dalam meningkatkan kapasitas dan meningkatkan akses pasar,” paparnya.
Dia menyebutkan terdapat empat jenis produk yang akan dipamerkan dalam virtual expo.
“Yaitu produk makanan dan minuman, produk fashion, produk kerajinan tangan dan kerajinan kulit,” terangnya.
Menurut Semuel, virtual expo dirancang sebagai cara baru memasarkan produk UMKM.
Lewat virtual expo, pelaku UMKM memamerkan produk yang mereka miliki secara daring.
“Virtual Expo ini bukan hanya dinilai efisiensi dalam hal biaya, tetapi juga efektif dalam memasarkan produk-produk UMKM dengan jangkauan yang lebih luas,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan saat ini kurang lebih terdapat 64 juta UMKM di Indonesia.
Dia memastikan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Karena mampu menyerap hampir 97% tenaga kerja secara nasional. Namun, pada tahun 2018 yang lalu, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestic Bruto (PDB) Indonesia hanya mencapai 60% dan kontribusi terhadap ekspor hanya mencapai 14%,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)