Share

Belajar dari Brazil, RI Bakal Sulap Tebu sebagai Campuran BBM

Rizky Fauzan, MNC Portal · Jum'at 14 Oktober 2022 17:36 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 14 320 2687314 belajar-dari-brazil-ri-bakal-sulap-tebu-sebagai-campuran-bbm-Gmmkb0HU5G.jpg RI Bakal Kembangkan Tanaman Tebu Jadi Campuran BBM. (Foto ;okezone.com)

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjajaki peluang pemanfaatan tanaman tebu menjadi bahan produksi bioetanol untuk campuran bahan bakar minyak (BBM).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama dengan jajaran pun melakukan pertemuan dengan konsultan dari Brazil dan Peter Sondakh di Gedung Kementerian ESDM hari ini. Pada pertemuan tersebut, dibahas pengembangan bioethanol di Tanah Air.

Kementerian ESDM mencatat Indonesia sendiri pengembangan bioetanol memiliki potensi yang besar. Pemanfaatan bioetanol diklaim menjadi salah satu opsi untuk mengurangi emisi karbon di transportasi.

Baca Juga: Harga BBM Malaysia RON 95 Lebih Murah dari Pertalite RON 90, Ini Alasannya

Tebu yang merupakan bahan baku produksi bioetanol juga dimanfaatkan untuk kebutuhan industri lain.

Arifin mengatakan, bahwa produksi tebu untuk menjadi bioetanol di Indonesia memiliki potensi besar. Hal ini bisa dibandingkan dengan Brazil yang juga memproduksi bioetanol sebagai campuran bahan bakar.

Tercatat, lahan tebu di Indonesia mencapai 400 ribu hektar. Arifin mengatakan, bila dibandingkan dengan Brazil sebagai produsen bioetanol, lahan yang dimiliki seluas 9,1 juta hektar.

Baca Juga: Kompak Turun! Cek Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell hingga Vivo Hari Ini

"Untuk campuran sama BBM. Ya bioetanol. Sekarang di Brazil ada dua jenis, E27 sama E100. Nah dengan itu brasil tuh bisa menghemat," kata Menteri Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/10/2022).

Selain itu, potensi produksi bioetanol ini juga didukung dengan total lahan yang dimiliki Indonesia mencapai 191 juta hektar. Dari segi produktivitas, Brazil bisa menghasilkan sebanyak tiga kali hasil bila dibandingkan dengan Indonesia.

"Kita katanya dibandingkan Brazil, potensi kita cukup banyak ya. Jadi kebanyakan ini kan kita jualan kita kan bikin produksi juga," kata Menteri Arifin.

Follow Berita Okezone di Google News

Pemanfaatan ini sejalan dengan visi presiden Joko Widodo dalam melihat potensi perkebunan dan pertanian semaksimal mungkin. seperti yang sudah diketahui, hasil tebu masih kurang dapat perhatian dari pemerintah Indonesia. Namun kini, potensi tebu akan terus digali termasuk untuk perkembangan bioetanol.

"Ini adalah visinya Presiden ya, untuk bisa melihat potensi-potensi ya. Sektor perkebunan dan pertanian kita untuk bisa digunakan semaksimal mungkin. Selama ini kan gula kurang dapat perhatian, dari tebu, sekarang mulai dapat perhatian penuh dari beliau," tutup Menteri Arifin.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah melaksanakan revitalisasi industri gula nasional yang salah satu tujuannya juga mendukung produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).

Revitalisasi industri gula dilakukan dengan membentuk PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yakni gabungan 7 PTPN dan anak PTPN, serta 2 cucu perusahaan. SGN akan menggarap lahan 700.000 hektare (ha) untuk ditanami tebu mulai tahun ini. Revitalisasi ditargetkan membawa Indonesia mencapai swasembada gula konsumsi tahun 2028.

Dengan revitalisasi ini, produksi gula nasional ditargetkan naik secara bertahap dari saat ini 2,35 juta ton per tahun menjadi 4,73 juta ton sampai 5,7 juta ton per tahun.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini