JAKARTA - Total aset BUMN secara konsolidasi mencapai USD630 miliar atau setara Rp8.978 triliun pada 2021. Angka ini setara dengan 53% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Sementara itu, peningkatan revenue BUMN tumbuh 18,8% pada 2020-2021, menjadi Rp2.295 triliun. Pun dengan peningkatan laba konsolidasi yang naik 838,2 persen dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada 2021.
Baca Juga: Erick Thohir Blakblakan Transformasi BUMN Harus Terus Dilakukan, Ternyata Ini Tujuannya
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, peningkatan kinerja BUMN setelah Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN secara menyeluruh. Dia menyebut transformasi BUMN hari ini baru mencapai 80% dan ditargetkan rampung pada 1,5 tahun ke depan.
"Saya sangat bersyukur, kerja keras kami selama 3 tahun ini berbuah manis, yang mana kinerja BUMN 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan," ungkap Erick saat State Owned Enterprises (SOE) International Conference, di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10/2022).
Baca Juga: Indonesia Water Fund Kelola Dana Tahap Awal Rp15 Triliun, dari Mana Sumbernya?
Di lain sisi, Erick mengatakan SOE International Conference menjadi salah satu sarana pemerintah mengabarkan kepada komunitas internasional tentang dampak transformasi BUMN bagi masyarakat Indonesia.
Ajang yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Senin-Selasa (17-18 Oktober) dan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan ini dihadiri juga oleh mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Dalam kesempatan itu, pemerintah juga meluncurkan program Indonesia Water Fund (IWF) sebagai upaya memperbaiki akses air bersih bagi seluruh rakyat Indonesia. Peluncuran IWF dilakukan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara daring.
Wapres mengungkapkan, keberadaan IWF sebagai platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi pemerintah melalui pendanaan non-APBN.
(Feby Novalius)