Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditambal Pakai Utang, Erick Thohir: Masih Murah

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 19 Oktober 2022 |13:33 WIB
Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditambal Pakai Utang, Erick Thohir: Masih Murah
Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan ditambal dari pinjaman (loan) atau utang di perbankan.

Adapun pinjaman itu dialokasikan untuk menambal 75% dari total pembengkakan anggaran atau cost overrun mega proyek tersebut.

Adapun cost overrun yang tercatat mencapai USD1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir menilai pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih lebih murah dibandingkan dengan pembangunan saat ini, di mana estimasi biaya baja dan komoditas lain yang mengalami kenaikan harga.

Meski demikian, Erick enggan merinci nominal atau pinjaman untuk menutupi nilai cost overrun.

"Cost structure itu bahwa pemerintah dari China dan Indonesia bersama-sama memenuhi cost structure, tetapi cost overrun itu kalau dihitung total masih lebih murah, kalau dibangun hari ini, karena harga baja naiknya luar biasa, dan juga yang lain-lainnya juga naik," ujar Erick saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (19/10/2020).

Data sementara BPKP, anggaran KCJB bengkak hingga USD1,176 miliar.

Adapun 25% dari total cost overrun ditutupi oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya memastikan bahwa PSBI akan menambal pembengkakan biaya sebesar Rp4 triliun, sedangkan China Railway International senilai Rp3 triliun.

Sementara, 75% sisanya berasal dari pinjaman atau utang.

Hanya saja, persentase pinjaman yang dibutuhkan untuk menambal pembengkakan biaya mega proyek tersebut belum diketahui.

Artinya, pinjaman akan disesuaikan dengan total cost overrun yang masih dalam tahap audit BPKP.

Arya menyebut saat ini Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) masih melakukan review atau tinjauan atas cost overrun yang dimaksud.

"Rp4 triliun di konsorsium BUMN Indonesia Rp3 triliun BUMN China. Sisanya loan (pinjaman) dari KCJB. nunggu masih dari BPKP," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement