JAKARTA - Mengulas Masjid Raya Jakarta Islamic Center (JIC) yang berdiri megah di Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Di mana masjid dengan arsitektur indah ini merupakan sebuah mahakarya keberhasilan perubahan struktur sosial.
Adapun masjid JIC ini dibangun di atas lahan 10 hektare di kawasan Kramat Tunggak, salah satu lokalisasi terkenal di Indonesia.
Sebelum berdiri masjid, lokasi tersebut memang sarang maksiat; pusat prostitusi.
BACA JUGA:Sejarah Masjid Jakarta Islamic Center yang Terbakar Sore Ini
Di mana aktivitas pelacuran, alkohol, narkoba, judi mewarnai hari-hari kawasan itu.
"Ada sekian ratus saudara-saudara kita yang menjadi peramu seksual, ada mucikari" ujar Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, KH. Subki kepada MNC Portal Indonesia menceritakan sejarah lokasi tersebut beberapa waktu lalu.
Sampai akhirnya, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Sutiyoso alias Bang Yos bertekat mengubah imej kawasan Kramat Tunggak tersebut dari area prostitusi ke lokasi yang lebih bermartabat.
"Pada saat itu ada banyak pilihan alternatif, ada jadi taman, sport center, dan masjid," lanjut Subki.
Lalu, Sutiyoso itu memutuskan kawasan tersebut dijadikan masjid, untuk menghilangkan praktik maksiat yang sudah berlangsung berkalang tahun. Terhitung mulai 2004, rencana pun dimulai.
"Praktisnya tahun 2004 yah, ini mulai digagas, diubah menjadi kawasan Islamic Center" tambah Subki.
Sehingga seluruh perangkat daerah seketika saja menyetujui keinginan Sutiyoso terkait pembangunan masjid. Bukan hanya dukungan dari pemerintah, warga Keramat Tunggak pun tak menunjukan pertentangan apapun.
Hal ini tentu saja membuat pembangunan masjid yang dinamai Jakarta Islamic Center lancar tanpa hambatan. Terang saja, pemerintah rupanya memberikan mereka ganti rugi yang layak.
Diketahui juga kalau pemerintah juga tidak melakukan bongkar paksa, apalagi mengusir. Disertai uang pemberian dengan nominal yang masuk akal, mereka lantas diminta sukarela meninggalkan kawasan prostitusi Keramat Tunggak.
Kini kisah pelacuran di salah satu sudut kota Jakarta Utara itu sudah benar-benar sirna. Ketika menapaki Jalan Kramat Jaya, di sana akan ditemukan masjid luas nan mempesona bergaya Arab campur Betawi.
"Kalau dilihat dindingnya itu ada oranamen ke Arab , tapi di langitnya ada semacam kipas dari budaya Betawi" tutur Subki.
Sebagai informasi, untuk arsitektur Jakarta Islamic Center didesain langsung oleh Ir. Muhammad Nu'man, arsitek yang juga perancang Masjid At-Tin di kawasan Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur.
Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) tak sekedar mampu memikat mata siapapun yang berkunjung, tapi juga mengajak mereka membawa pulang segudang manfaat.
Bagaimana tidak, selama bulan Ramadhan ini saja, JIC mengadakan banyak rangkaian kegiatan yang bisa dijadikan ladang mencari pahala.
Mulai dari khataman kubro, santunan anak yatim, dan acara peringatan Nuzulul Quran yang pastinya diisi dengan aktivitas penuh makna. Selain itu, JIC pun tak pernah absen membagikan minimal 500 box makanan setiap hari bagi siapapun yang ingin berbuka puasa selepas adzan maghrib berkumandang.
Namun, Masjid Jakarta Islamic Center tersebut mengalami kebakaran hari ini, Rabu (19/10/2022).
Sebanyak 10 mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah. Selain itu, 55 personel damkar telah dikerahkan lokasi kebakaran.
"Saat ini, masih dalam proses pemadaman dengan pengerahan sebanyak 10 unit dan 55 personel," demikian keterangan resmi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta lewat akun resmi Instagram.
Kepulan asap terus membubung tinggi karena api semakin membesar. Sementara petugas, masih terus berupaya memadamkan api.
(Zuhirna Wulan Dilla)