Pasca penandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April tahun lalu, pekerjaannya pun sudah mulai dilakukan dan berjalan sesuai jadwal.
"Per 25 Oktober 2022, perkembangannya sudah mencapai 18,9 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi melanjutkan pekerjaan pembuatan D-Wall," katanya.
Pembangunan di Stasiun Kota, meliputi pekerjaan pembangunan tiang penyangga sementara (king post), pengangkatan sebagian temuan saluran air kuno Batavia, dan persiapan pekerjaan dinding stasiun (D-Wall).
Sedangkan pengadaan CP 205 railway systems and trackwork (sistem perkeretaapian dan rel), 206 rolling stock (ratangga), dan CP 207 automatic fare collection (sistem pembayaran) masih berjalan sesuai jadwal.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027.
Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development).
"Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang," katanya.
(Feby Novalius)