Share

Pungutan Ekspor Sawit 2023 Diproyeksi Rp30 Triliun

Advenia Elisabeth, MNC Portal · Kamis 22 Desember 2022 18:24 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 22 320 2732447 pungutan-ekspor-sawit-2023-diproyeksi-rp30-triliun-2KyrkKuM7B.jpg Pungutan ekspor sawit (Foto: Okezone)

JAKARTA – Penerimaan pungutan ekspor sawit diprediksi mencapai Rp30 triliun pada 2023. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memproyeksikan pertumbuhan produksi pada 2023 mengalami kenaikan dan akan berkontribusi sebanyak 32% terhadap minyak dan lemak global.

"Pada tahun depan, proyeksi penerimaan pungutan ekspor sawit itu kurang lebih sebesar Rp30 triliun" ujar Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam konferensi pres Kinerja Sektor Sawit di Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Namun, walaupun penerimaan pungutan ekspor di tahun depan terbilang lumayan banyak, Eddy mengatakan, pengeluaran BPDPKS di 2023 juga akan menggerus biaya yang cukup banyak.

Sebab, dana tersebut akan digunakan guna pengembangan industri sawit. Oleh sebab itu, Eddy menuturkan, kemungkinan pada tahun 2023 diprediksi akan mengalami defisit jika hanya mengandalkan dari pungutan ekspor saja.

Follow Berita Okezone di Google News

"Pengeluarannya relatif cukup banyak, meskipun sudah dibantu dengan adanya biodiesel, jadi kemungkinan di 2023 akan defisit. Kalau seandainya kita hanya mengandalkan dari pungutan ekspor dengan pengeluaran untuk membiayai program-program," terangnya.

Kendati demikian, dengan diprediksi adanya defisit pada tahun depan, Eddy tetap optimistis bahwa industri sawit akan tetap tumbuh dengan baik. Serta, defisit tersebut bisa ditopang oleh penerimaan yang ada di tahun 2022. Pasalnya, pada tahun 2022 BPDPKS mempunyai penerimaan dari saldo kas kurang lebih sekitar Rp20 triliun.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini