Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Emas Diperkirakan Tembus Rekor di Atas USD2.000/Ounce Tahun Ini

Noviana Zahra Firdausi , Jurnalis-Selasa, 17 Januari 2023 |07:22 WIB
Harga Emas Diperkirakan Tembus Rekor di Atas USD2.000/Ounce Tahun Ini
Harga Emas Diprediksi Tembus Rekor di Atas USD2.000/Ounce. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas diprediksi naik ke rekor tertinggi di atas USD2.000 per ounce tahun ini. Meskipun ada sedikit turbulensi, di mana Amerika Serikat memperlambat laju kenaikan suku bunga dan akhirnya berhenti menaikkannya.

Harga spot logam mulia telah melesat di atas USD1.900 per ounce, melonjak sekitar 18% sejak awal November karena tekanan inflasi surut dan pasar mengantisipasi kebijakan moneter yang kurang agresif dari Federal Reserve AS.

Suku bunga yang naik cepat memukul harga emas tahun lalu, menendangnya ke serendah USD1.613,60 pada September dari tertinggi USD2.069,89 pada Maret, hanya sedikit di bawah rekor puncak pada tahun 2020.

Baca Juga: Harga Emas Berjangka Diprediksi Naik Awal Pekan, Ini Penopangnya

Suku bunga yang lebih tinggi mengangkat pengembalian obligasi, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang diminati oleh investor keuangan, dan mendorong dolar ke level terkuatnya dalam 20 tahun, membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi banyak pembeli.

"Melemahnya mata uang AS dan imbal hasil obligasi akan menjadi penarik makro untuk logam kuning, mendorong emas di atas 2.000 dolar AS per ounce dalam beberapa bulan mendatang," kata analis di Bank of America, dikutip dari Antara, Selasa (17/1/2022).

Baca Juga: Naik Seribu, Segram Emas Antam Dijual Rp1.043.000

Dengan lebih sedikit tekanan dari dolar dan obligasi, investor cenderung membeli emas batangan sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi, kata analis WisdomTree Nitesh Shah, menambahkan bahwa harga dapat dengan mudah bergerak di atas USD2.100 per ounce pada akhir tahun.

Emas secara tradisional dipandang sebagai tempat yang aman untuk menyimpan kekayaan. "Risiko bank-bank sentral berlebihan dan itu mendorong ekonomi mereka ke dalam resesi tinggi," kata Shah.

Spekulan yang pada November mempertaruhkan harga emas akan jatuh telah mengumpulkan posisi net long di COMEX berjangka sebesar 8,3 juta ounce emas, senilai USD16 miliar membantu mendongkrak harga.

Para analis memperkirakan bank-bank sentral akan terus menimbun emas setelah membeli lebih banyak logam dalam sembilan bulan pertama tahun 2022 dibandingkan tahun mana pun dalam setengah abad, menurut Dewan Emas Dunia (WGC).

Permintaan ritel untuk emas batangan dan koin juga akan tetap kuat, didorong oleh kebangkitan pertumbuhan ekonomi di China, pasar konsumen terbesar, kata analis di ANZ.

Tapi emas mungkin bergerak terlalu cepat dalam jangka pendek dan perlu koreksi lebih rendah, kata analis.

"Jika harga turun dari level saat ini ke kisaran 1.870–1.900 dolar AS per ounce, kami perkirakan tren (naik) akan berbalik," kata bank, menambahkan bahwa jika emas turun di bawah 1.800 dolar AS, emas bisa tergelincir ke 1.730 dolar AS.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement