JAKARTA - Pendapatan Tesla dilaporkan naik lebih dari 5%. Adapun atas hal ini CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan mungkin dapat memproduksi 2 juta mobil tahun ini.
Dilansir CNBC di Jakarta, Kamis (26/1/2023), pendapatan Tesla tercatat mencapai USD24,32 miliar atau sekitar Rp363,7 triliun dari target sebesar USD24,16 miliar atau sekitar Rp361,4 triliun. (Kurs: Rp14.965/USD)
 BACA JUGA:Elon Musk Ingin Jual Saham SpaceX demi Tesla, Begini Pengakuannya
Adapun Tesla melaporkan pendapatan otomotif sebesar USD21,3 miliar pada kuartal keempat, mewakili pertumbuhan 33% dari tahun ke tahun.
Kemudian untuk pendapatan USD467 juta di antaranya berasal dari kredit regulasi pada kuartal keempat tahun 2022, naik hampir setengah dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Sementara pada angka kotor mencapai 25,9%, angka terendah dalam lima kuartal terakhir.
Arus kas operasi turun 29% dari tahun lalu dan turun 36% dari kuartal terakhir, mencapai USD3,28 miliar.
Follow Berita Okezone di Google News
Pemegang saham perusahaan mengakui bahwa harga penjualan rata-rata umumnya berada pada lintasan menurun selama bertahun-tahun.
Mereka mengatakan keterjangkauan akan diperlukan Tesla untuk tumbuh menjadi perusahaan yang menjual jutaan mobil setiap tahun.
Sebagai informasi, pada akhir 2022 dan tahun ini, Tesla memangkas harga mobilnya di seluruh dunia.
Tentu ini mengecewakan pelanggan di AS dan China yang baru saja membeli Tesla baru dengan harga lebih tinggi, dan juga memicu penurunan instan harga untuk mobil bekas merek tersebut di AS.
Namun, pemotongan harga tampaknya telah memicu permintaan.
"Sejauh ini di bulan Januari kami telah melihat pesanan terkuat tahun ini dari sebelumnya dalam sejarah kami. Saat ini kami melihat pesanan hampir dua kali lipat dari tingkat produksi," kata Musk.
Seorang analis bertanya kepada Musk mengapa panduan Tesla untuk produksi hanya 1,8 juta pada tahun 2023 setelah perusahaan meningkatkan produksi di pabrik barunya.
"Kami mengatakan 1,8 karena sepertinya selalu ada force majeure sialan yang terjadi di suatu tempat di Bumi. Kami tidak mengontrol apakah ada gempa bumi, tsunami, perang, pandemi, dan lain-lain. Jika ini tahun yang mulus, tanpa gangguan rantai pasokan besar atau masalah besar, kami berpotensi membuat 2 juta mobil tahun ini. Saya pikir akan ada permintaan untuk itu juga," pungkasnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.