Adapun, program tersebut nantinya akan diberi nama ‘Bunda Literasi Keuangan Indonesia’. Friderica menyebut, berdasarkan survei Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), sebanyak 94% pelajar mendapatkan edukasi keuangan dari orang tuanya.
“Apapun jurusan pendidikannya, mereka harus bisa mengelola keuangan, mengerti investasi di pasar modal dan produk keuangan lainnya,” pungkas dia.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan perempuan di Indonesia telah mencapai 50,30% dan 83,88%. Untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, di mana indeks literasi keuangan laki-laki sebesar 49,10%.
(Feby Novalius)