JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022 mencapai 5,31% secara kumulatif. Adapun rinciannya, konsumsi rumah tangga (RT) tumbuh 4,93%, konsumsi pemerintah minus 4,51%, investasi 3,87%, ekspor 16,28%, dan dikurangi impor yang tumbuh 14,75%.
"Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat yang tumbuh 2,1%, Uni Eropa 3,6%, Tiongkok 3,0%, dan Korea Selatan 2,6% meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan India yang tumbuh 7,0%," ujar Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Baca Juga:Â Top! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Tertinggi sejak 2013
Pertumbuhan 5,31% sepanjang 2022, menunjukkan kinerja baik perekonomian dan menjadi modal untuk menghadapi ketidakpastian perekonomian global 2023 yang diproyeksikan akan cukup menantang.
"Ke depan, pertumbuhan ekonomi dijaga kualitasnya dan fokus dengan pengendalian inflasi bahan makanan dan peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat. Sehingga, konsumsi dan kesejahteraan masyarakat juga mengalami peningkatan yang lebih baik lagi," ungkap Arif.
Baca Juga:Â Ini Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sepanjang 2022
Momentum pertumbuhan yang baik ini, sambung dia, juga harus dimanfaatkan untuk mendorong transformasi struktural yang tengah dilakukan dapat berlangsung lebih cepat.
"Misalnya saja, kinerja perbankan dan emiten di bidang sumber daya alam yang sangat baik di tahun 2022 dapat didorong untuk meningkatkan industri hilir berbasis PMDN, pengembangan ekosistem pangan nasional, dan pengembangan industri padat karya," jelas Arif.
Follow Berita Okezone di Google News