Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasca Longsor, Jalan Trans Pulau Timor NTT Dibuka Kembali

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Selasa, 21 Februari 2023 |10:37 WIB
Pasca Longsor, Jalan Trans Pulau Timor NTT Dibuka Kembali
Jalan Trans NTT dibuka kembali pasca longsor. (Foto: PUPR)
A
A
A

JAKARTA - Jalan Trans Pulau Timor Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah dibuka kembali pasca longsor pada pekan lalu.

Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara (Jubir) Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan hujan yang terus melanda wilayah Provinsi NTT dalam sepekan terakhir menyebabkan tanah longsor.

Di mana kejadian ini terjadi sekira pukul 19.00 Wita pada Jumat, 17 Februari 2023 di Ruas Jalan Oeapa-Batas Kota Soe KM 72+200 dari arah Kota Kupang di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.

 BACA JUGA:Breaking News Gempa M3,4 Guncang Waibakul NTT

"Area longsoran keseluruhan adalah 250 meter dengan ketinggian di atas 6 meter. Tindakan yang dilaksanakan sejak Sabtu, 18 Februari 2023 sudah diturunkan 4 excavator dari Kupang dan 2 excavator untuk pembersihan dari arah Kab Timor Tengah Selatan, dan ditambah 2 dozer dari arah Kupang," katanya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (21/2/2023).

Dikatakan Endra, saat ini jalan sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan roda 4, pembersihan longsoran tetap dilanjutkan/

"Kita berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu Pemerintah Daerah, Kepolisian dan TNI untuk melakukan pengawalan terkait lahan untuk pembuangan material longsoran dan penyiapan trase alternatif lain jika terjadi longsoran susulan," jelasnya.

Namun demikian, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Thomas Setiabudi Aden mengatakan pembukaan jalur ini masih bersifat darurat sambil terus dilakukan pembersihan material tanah, batu, dan kayu-kayu.

Mengingat pentingnya akses tersebut untuk menyambung mobilitas masyarakat.

Dari laporan yang diterima serta pantauan lokasi longsor, Thomas memperkirakan pekerjaan perbaikan permanen titik longsor ini bisa memakan waktu satu bulan.

 

Waktu tersebut diluar rencana maksimal pembersihan material longsor selama dua minggu.

Dia meminta masyarakat agar berhati-hati dan mengikuti pengaturan lalu lintas yang diterapkan di kawasan longsor.

Selama pekerjaan di titik longsor dilakukan, secara simultan BPJN NTT mempersiapkan rute alternatif untuk dilewati pengguna jalan.

Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto mengatakan jalan alternatif tersebut akan memiliki panjang 580 meter serta menyusuri Sungai Noelmina di Kelurahan Takari.

“Titik masuk dan keluarnya tidak jauh dari lokasi longsor, kami akan pasang penunjuk arah agar menjadi panduan masyarakat,” pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement