Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Polemik Impor Kereta Bekas Jepang, Menko Luhut Turun Tangan

Heri Purnomo , Jurnalis-Kamis, 02 Maret 2023 |20:46 WIB
Polemik Impor Kereta Bekas Jepang, Menko Luhut Turun Tangan
Impor kereta bekas diputuskan Menko Luhut (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTAImpor kereta bekas Jepang akan diselesaikan di Kantor Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandaitan. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan bahwa polemik impor kereta bekas dari Jepang akan dibahas dalam rapat bersama Menko Luhut.

"Besok kita rapatkan, semua (Dilibatkan), nanti diundang oleh Menko Marves," kata Menperin Agus di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta (2/3/2023).

Menperin Agus mengatakan dalam rapat besok di Kemenko Marves akan ada penyelesaian polemik impor kereta bekas dari Jepang.

"Iya nanti (Besok) sudah diagendakan kita selesaikan, pasti ada solusi. tidak bisa kira-kira kalau keputusan," katanya.

Terkait dengan alasan penolakan Kementeriannya, Menperin Agus enggan menjelaskannya. Ia hanya mengatakan bahwa pihaknya bertugas untuk mendorong industri dalam negeri.

"Tugas kita kita mendorong industri dalam negeri. Pengamat kita dengar, semua kita dengar, industri dalam negerinya kita dengar, semuanya kita dengar," katanya.

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana mengimpor kereta bekas dari Jepang yang dimaksudkan untuk menggantikan 10 rangkaian KRL yang akan dipensiunkan pada tahun ini.

Akan tetapi, rencana tersebut terganjal oleh perizinan dari Kementerian Perindustrian. Di mana penolakan tersebut dikeluarkan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian tertanggal 6 Januari 2023 yang menyatakan bahwa berdasarkan pertimbangan teknis atas rencana impor oleh PT KCI belum dapat ditindaklanjuti dengan pertimbangan pada fokus Pemerintah meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN).

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement