JAKARTA - Harga emas anjlok di akhir perdagangan Selasa. Emas berbalik melemah setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga AS bisa menjadi jauh lebih tinggi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange anjlok USd34,60 atau 1,87% menjadi USD1.820,00 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD1.856,90 dan terendah di USD1.817,40.
Powell dalam pidatonya kepada Komite Perbankan Senat AS, kenaikan suku bunga yang lebih agresif menjadi prioritas untuk memulihkan stabilitas harga daripada pekerjaan.
"Jika totalitas data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga," kata Powell, dikutip dari Antara, Rabu (8/3/2023).
Kesaksian Powell pun meningkatkan kemungkinan laju kenaikan suku bunga yang lebih agresif, yang mendorong dolar AS dan meredam emas.
Pasar punmemperkirakan bahwa mungkin ada kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan 22 Maret di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Powell juga akan muncul kembali di hadapan panel Komite Jasa Keuangan DPR AS pada hari ini.
“Sangat menarik bahwa dia membiarkan debat 25 basis poin versus 50 basis poin terbuka,” kata ekonom Adam Button, mengacu pada komentar Powell, dalam sebuah posting di forum ForexLive.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei melemah 93,60 sen atau 4,43% menjadi USD20,199 per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot USD42,30 atau 4,32% menjadi USD936,30 per ounce.
(Feby Novalius)