"Diperkirakan Pemerintah AS akan mengambil jalan cepat agar sentimen negatif ini tidak merembet ke berbagai negara lain," tuturnya.
Selain itu, ia berharap skala keruntuhan dua bank di Negeri Paman Sam tersebut tidak sebesar krisis keuangan pada tahun 2008
Dengan demikian, hal ini turut menjadi alarm bagi Indonesia bahwa perbankan juga bisa runtuh akibat aset yang lebih tinggi daripada kinerja perusahaan digital, karena kedua bank itu sebagian memfasilitasi berbagai kegiatan perusahaan rintisan ataupun digital.
Sebelumnya, Signature Bank yang berbasis di New York, pemberi pinjaman utama dalam industri kripto, ditutup oleh regulator karena "pengecualian risiko sistemik serupa," Departemen Keuangan AS, Federal Reserve, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengatakan dalam pernyataan bersama.
Langkah itu dilakukan dua hari setelah SVB California runtuh karena para deposan bergegas menarik dana-dana mereka.
(Taufik Fajar)