Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Perusahaan yang Ternyata Milik Benny Tjokro

Asthesia Dhea Cantika , Jurnalis-Selasa, 21 Maret 2023 |09:29 WIB
4 Perusahaan yang Ternyata Milik Benny Tjokro
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA- Perusahaan yang ternyata milik Benny Tjokro akan dibahas dalam artikel ini. Terdakwa kasus korupsi Jiwasraya ini diketahui memiliki sejumlah aset yang kini telah disita Mahkamah Agung (MA).

Benny Tjokrosaputro alias Bentjok sendiri memang sudah menjadi semacam Wolf of Wall Street ala Indonesia. Aksi goreng menggoreng saham bahkan sempat membuatnya masuk jajaran 50 besar konglomerat Indonesia versi Forbes.

Di antara aset miliknya yang disita ternyata ada perusahaan. Adapun berikut ini perusahaan milik Benny Tjokro alias Bentjok yang turut disita negara.

Berikut perusahaan yang ternyata milik Benny Tjokro dilansir dari berbagai sumber:

1. Hanson International (MYRX)

Hanson International dengan kode saham MYRX. Mulanya perusahaan ini bergerak dibidang tekstil dengan nama PT Mayertex Indonesia.

Pada 1997, Mayertex mengubah nama menjadi Hanson, dan banting setir dari semula berjualan Batik Keris menjadi properti. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini merambah wilayah bisnis lainnya yaitu properti setelah membeli 3.000 hektar lahan.

Kini, seluruh kegiatan usaha perusahaan ini dilaksanakan oleh anak perusahaannya, PT Mandiri Mega Jaya (MMJ). MMJ diketahui menjalankan usaha di bidang pembangunan sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemborongan.

Ada beberapa bidang yang dikembangkan, mulai kawasan perumahan (real estate), kawasan industri, gedung apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya. MMJ kini diketahui membawahi sebanyak 16 anak usaha, yang keseluruhan bergerak di bidang properti.

2. Rimo International Lestari (RIMO)

Rimo mulanya perusahaan bisnis department store. Merek dagang ini memiliki nama yang sama dengan kode saham yang digunakan.

Sayang, bisnis tersebut tidak berjalan mulus dan juga banting setir ke bisnis properti. RIMO sendiri mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2020.

3. Sinergi Megah Internusa (NUSA)

Sinergi Megah Internusa adalah perusahaan didirikan sejak 2014. Berdasarkan laporan tahunan 2018, perusahaan ini mengelola hotel Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta.

Pada 2017, perusahaan ini mengakuisisi PT Mulia Manunggal Karsa yang memiliki aset tanah di Batam seluas kurang lebih 20 hektar. Lahan tersebut rencananya akan dikembangkan sebagai kompleks hunian eksklusif dengan nama "Batam Bay".

Empat tahun berselang, Sinergi Megah Internusa menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia tepatnya pada Juni 2018 dengan kode NUSA.

4. Siwani Makmur (SIMA)

Bentjok juga diketahui pernah tercatat menjadi pemegang saham PT Siwani Makmur Tbk. dengan porsi kepemilikan sekitar 5,67 persen. Berdasarkan laporan tahunan perseroan pada 2018, Siwani Makmur bergerak di bidang manufacturing yang memproduksi berbagai kemasan fleksibel bagi industri-industri yang membutuhkannya. Sama halnya dengan saham lain yang terafiliasi dengan Bentjok, SIMA masuk saham gocap.

Itulah 4 perusahaan yang ternyata milik Benny Tjokro yang juga disita negara. 

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement