JAKARTA — Harga-harga sejumlah bahan pokok terpantau naik pada awal bulan Puasa. Menurut pedagang pasar, penyebab kenaikan harga karena adanya kebijakan pembatasan yang diterapkan pemasok.
Pedagang bahan sembako mengaku kesulitan mendapatkan beras dari pemasok lantaran kebijakan pembatasan tersebut. Hal ini lantaran stok beras yang tidak bisa memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat di masa Ramadhan.
Bahkan, Putra salah satu pedagang pasar di daerah Jakarta Timur mengaku stok beras di Pasar Induk Cipinang kosong, sehingga pemasok membatasi pembelian beras.
“Kami belanja dibatasi, tadinya kami bisa beli 100 karung, ini cuma dibolehkan 75 karung. Aneh ya, padahal kami beli tapi dibatasi,” ujar Pedagang Bahan Sembako di Pasar Lokbin Munjul, Putra kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (26/3/2023).
Senada, penjual daging sapi di Pasar Lokbin Munjul, Jakarta Timur mengatakan, kebijakan pembatasan memang selalu terjadi dalam hari besar keagamaan nasional (HBKN). Pemasok cenderung akan menyeleksi pedagang yang layak untuk menjual daging tersebut.
Menurut pedagang daging sapi, pembatasan tersebut terjadi untuk menghindari kecurangan yang dilakukan oleh pedagang pasar yang cenderung akan menaikan harga sangat tinggi atau memanipulasi jumlah daging yang dijual.
“Kami sudah dipercaya, jadi bos tidak beri pembatasan ke kami, kenaikan hanya Rp. 5 ribu. Biasanya banyak yang menaikan harga atau sengaja mainin timbangan, jadi harusnya dijual 1kg, mereka cuma kasih 800 gram,” ujar Pedagang Daging Sapi di Pasar Lokbin Munjul, Aisyah kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (26/3/2023)