Ini Cara Kemenhub Cegah Tragedi Horor Brexit Terulang di Mudik 2023
JAKARTA - Tragedi mengenaskan, Brexit (Brebes Exit) menjadi momen mudik terburuk di Indonesia. Pemerintah pun melakukan evaluasi besar-besaran supaya tragedi tersebut tidak terjadi lagi pada mudik termasuk tahun tahun ini.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2016 silam, ada sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat kemacetan parah dalam kejadian Brexit.
Korban meninggal tersebut diakibatkan mengalami stres dan kelelahan serta kecelakaan lalu lintas yang tak bisa terurai di badan jalan.
Diketahui bahwa awalnya Brexit dibangun dengan harapan Jalan Tol Trans Jawa agar bisa mengurai dan meminimalisir kemacetan pada mudik Lebaran.
Setelah kejadian ini, pada 2023 pun pemerintah turut mempersiapkan segala hal dalam momen mudik Lebaran.
Alasannya, karena mudik Lebaran tahun ini diprediksi 123 juta masyarakat akan pulang ke kampung halaman.
Lonjakan besar itu terjadi usai kebijakan PPKM pasca pandemi Covid-19 dicabut.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengakui bahwa saat itu koordinasi yang dijalankan sejumlah pihak memang tak berjalan baik.
"Ya, pada saat Brexit harus melakukan evaluasi dan evaluasi yang paling kita jadi catatan adalah memang pada saat itu tidak terjadi koordinasi yang baik. Sehingga semua unsur pemerintah khususnya operator bisa dibilang berjalan dengan sendiri-sendiri. Sehingga koordinasi di lapangan tidak terjadi," ujarnya dalam Special Dialogue Okezone.
