Joint Committee tersebut mencakup sektor yang cukup luas, yakni
• Perdagangan
• Industri
• Investasi
• Lingkungan hidup dan sumber daya alam
• Energi
• Maritim
• Pariwisata
• Kesehatan
• Pendidikan vokasi dan pelatihan tenaga kerja
• penelitian dan inovasi
• Ekosistem bisnis rintisan/start up
• Pengembangan UMKM.
Kedua Menteri telah membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama termasuk upaya mempercepat penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), upaya hilirisasi industri di Indonesia, isu lingkungan dan ekonomi hijau serta transisi energi.
“Indonesia memiliki komitmen kuat di bidang lingkungan, termasuk isu berkelanjutan dan dan deforestasi. Namun demikian upaya penguatan tersebut jangan sampai merugikan livelihoods/penghidupan dari para petani kecil dan kalangan UMKM,” tukas Menko Airlangga.
Dengan platform kerjasama yang baru disepakati, kedua Menteri sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan IEU-CEPA yang akan memasuki putaran ke-14 di Brussel bulan Mei. Dalam kaitan ini kedua negara juga sepakat menerapkan sikap fleksibilitas dan pragmatisme dalam perundingan untuk mencari solusi, terutama isu sustainability. Jerman sebagai ekonomi terbesar di Eropa siap membantu percepatan penyelesaian perundingan IEU-CEPA.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)