Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ada Temuan Babi Terjangkit Virus Flu Afrika yang Diekspor ke Singapura, Kemendag Buka Suara

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Kamis, 04 Mei 2023 |15:00 WIB
Ada Temuan Babi Terjangkit Virus Flu Afrika yang Diekspor ke Singapura, Kemendag Buka Suara
Ilustrasi Babi kena virus (Foto: AFP)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara terkait temuan Badan Pangan Singapura yang menemukan virus flu Afrika atau African Swine Fever (ASF) pada babi hidup yang di ekspor dari Pulau Bulan, Batam.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, pihaknya tengah mempelajari temuan tersebut.

"Kita sedang dalami temuan itu seperti apa dan kita akan lakukan cek ke produsen yang ditemukan virus itu," tutur Didi di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Dia menuturkan, jika nanti saat pengujian ditemukan ada virus itu benar ada, maka Kemendag akan berembuk untuk mencari jalan keluar persoalan ini cepat dituntaskan dan aktivitas ekspor bisa kembali berjalan.

Pasalnya, karena kasus ini Pemerintah Singapura telah memberhentikan sementara impor babi hidup dari Indonesia. Padahal, peternakan babi terbesar itu menyuplai 15 persen kebutuhan daging babi warga Singapura.

Didi bilang, semestinya importir harus mengikuti alur pengecekan sebelum mengirim produknya. Pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur impor yang ditentukan oleh negara tujuan. Langkah itu untuk meminimalisir tercemarnya produk akibat virus dari luar.

Setelah itu, Badan Karantina juga akan memastikan produk tersebut lolos ekspor atau tidak. Pihak Singapura sebagai pengimpor pun juga akan memastikan apakah produk yang sampai sesuai standarisasi mereka atau tidak.

Lebih lanjut, Didi mengungkapkan, guna mengoptimalkan kasus ini, pihaknya akan berdiskusi dengan Kementerian Pertanian agar dapat membantu dari sisi pengawasan terhadap wilayah peternakan di Pulau Bulan, Batam itu.

Pemerintah akan melakukan pengetatan batas zonasi supaya tidak ada babi hidup yang keluar dari Batam.

"Zonasi ini akan diperketat di Batam, jadi jangan sampai penularan makin luas," ucap Didi.

Sebagai informasi, dikutip dari Strait Times, virus ASF ditemukan pada bangkai babi di rumah pemotongan hewan di Jurong, Singapura. Diketahui babi hidup yang disembelih itu berasal dari Indonesia. Singapura memilih untuk tetap menghentikan impor babi hidup dari Indonesia, meskipun pasokan dari Tanah Air menyuplai sekitar dua pertiga dari pasokan daging babi yang baru disembelih di Singapura.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement