Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pedagang Hewan Kurban Pakai Barcode, Ini Fungsinya

Safina Asha Jamna , Jurnalis-Selasa, 23 Mei 2023 |11:48 WIB
Pedagang Hewan Kurban Pakai Barcode, Ini Fungsinya
Hewan Kurban (Foto: Okezone)
A
A
A

 JAKARTA - Pedagang hewan kurban menggunakan barcode. Fungsinya untuk mengetahui keadaan kesehatan dan riwayat hewan sehingga para konsumen merasa nyaman.

"Sapi Bali ada barcode itu bisa diketahui sudah divaksin atau belum. Sapi Bali satu surat satu sapi," kata pedagang sapi kurban Hendra Shogir di Depok, dilansir dari Antara Selasa (23/5/2023).

Menurut dia sapi Bali bagus untuk hewan kurban karena data kesehatan sapi tersebut lengkap karena satu sapi satu surat yang sudah terdata dalam barcode.

"Sekarang ada barcodenya. Ke luar dari pulau itu wajib divaksin. Ada barcode menandakan vaksin 1 dan 2 sudah. Surat-suratnya tercantum di dalam barcode bisa diketahui asal sapi, usia sapi. Sapi yang datang dari luar pulau wajib divaksin," jelasnya.

Dia mengatakan sebagai pedagang hewan kurban terus melakukan antisipasi dan pencegahan dari penyakit hewan kurban. Untuk itu pihaknya terus meningkatkan pengawasan agar terhindar dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan penyakit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol menjelang Idul Adha 1444 H.

"Sudah kami antisipasi, kami menjual hewan kurban mengedepankan kualitas sapi yaitu kesehatan untuk pembeli hewan kurban. Karena dagingnya dikonsumsi banyak orang," katanya.

Mengantisipasi penyakit LSD dan PMK sapi Hendra Shogir berinisiatif untuk mencegah sejak membeli sapi dari Bali hingga tiba di kandang. Hendra bersama asosiasi peternak sapi membeli vaksin untuk pencegahan LSD secara mandiri di Australia.

"Vaksin ini untuk kekebalan tubuh. Kami beli secara mandiri dan bareng tidak dibiayai oleh pemerintah. Sapi Bali yang kami beli tentunya melalui proses karantina dan sudah divaksin," tutur Hendra.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement