JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa pelayanan di pelabuhan harus transparan dan semakin baik. Untuk itu, Kementerian Perhubungan menargetkan 260 pelabuhan digitalisasi pelayanan kepelabuhanan atau Inaportnet hingga akhir 2023.
Adapun kali ini, sebanyak 40 pelabuhan kembali menerapkan sistem Inaportnet. Dengan penambahan ini, maka total pelabuhan di Indonesia yang telah menerapkan Inaportnet dari 2016 hingga Juni 2023 yaitu sebanyak 149 pelabuhan.
Menurutnya, pelabuhan menjadi pusat distribusi logistik yang dapat meningkatkan perekonomian dan daya saing negara. Dengan digitalisasi pelayanan yang dilakukan melalui Inaportnet, diharapkan pelayanan kepelabuhanan semakin baik dan dapat mendorong efisiensi biaya logistik nasional.
“Penerapan Inaportnet di pelabuhan-pelabuhan merupakan wujud pengawasan bersama antar stakeholder terkait, sehingga pelayanan kepelabuhanan akan lebih akuntabel dan transparan. Selain itu, diharapkan turut menyumbang peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor minerba dan sektor kepelabuhanan,” ujar Menhub dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2023).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Inaportnet adalah wujud nyata sinergi antar Kementerian dan Lembaga untuk memberikan pelayanan kepelabuhanan yang baik kepada masyarakat.
"Dengan implementasi tahap pertama 2023, diharapkan Inaportnet dapat mewujudkan visi sebagai penggerak utama efisiensi pelayanan publik, melalui penyelenggaraan sistem elektronik yang terintegrasi di bidang impor dan ekspor. Kita harapkan daya saing nasional bisa terus meningkat," tuturnya.
Sejumlah langkah persiapan telah dilakukan Kemenhub dalam upaya penerapan Inaportnet di 40 pelabuhan, diantaranya menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) kepada para operator UPP dan Distrik Navigasi untuk tahap I pada Maret lalu sebagai langkah awal penerapan inaportnet.