JAKARTA - Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol tanpa henti segera diterapkan di Indonesia. Teknologi ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan kelancaran lalu lintas pada jalan tol.
PT Roatex Indonesia sebagai penyedia teknologi tersebut pun menyiapkan dana hingga Rp4,5 triliun.
Berikut fakta mengenai sistem MLFF yang dirangkum Okezone, Minggu (9/7/2023):
1. Tidak Ada Anggaran Pemerintah
Investasi MLFF menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) unsolicited. Namun pemerintah tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk mendatangkan teknologi tersebut pada sistem pengoperasian jalan tol di Indonesia.
"Kita mengeluarkan biaya untuk proyek MLFF ini USD300 juta, tidak ada yang pakai anggaran pemerintah, semuanya foreign direct Investment," ujar Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System, Attila.
2. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan Dikenakan Beban
BUJT akan dikenakan beban semacam pembayaran jasa penggunaan teknologi MLFF kepada PT Roatex selama 9 tahun sejak teknologi tersebut mulai dioperasikan secara komersial.
"Pemerintah mengundang kami ke sini dan kasih tau agar kami investasi, bangun sistem, hand over, kalau kita perform, sesuai standar dan ekspektasi kita akan mendapat pengembalian bulanan selama 9 tahun. Seperti fee rental. Sangat baik bagi Indonesia, sebuah langkah yang pintar dari pemerintah," ujar Attila.
3. Persiapan MLFF
Attila mengungkapkan, pihaknya sudah spending 30% dari total investasi yang ada, digunakan untuk pengembangan software, pemasangan gantry, pembuatan control room, hingga operasional perusahaan.
4. Pengadaan Mobile Control Unit (MCU)
Dibuat untuk pengganti apabila ada kerusakan pada gantry sehingga mobil tersebut akan sweeping untuk mengumpulkan kendaraan yang belum melakukan transaksi di gerbang tol.
"Ongkos untuk mobil mcu ini part terkecil, karena equipment di dalam sistem yang lebih dari ongkos untuk mobil ini. Per mobil ini sekitar 20.000 dolar, dan untuk equipment seperti kamera komputer per mobilnya menghabiskan 40.000 dolar. Kita telah anggarkan banyak," lanjutnya.
Teknologi ini sudah mumpuni untuk dilakukan uji coba. Hal tersebut menyusul pasca rampungnya Control Room untuk memantau aktivitas di jalan tol menggunakan Gantry, dan pengadaan MCU untuk mengantisipasi apabila ada kerusakan dari sisi Gantry.
(Feby Novalius)