JAKARTA - Rosan Roeslani dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Jabatan ini sebelumnya diisi oleh Kartika Wirjoatmodjo.
Sementara, Kartika Wirjoatmodjo menggantikan posisi Pahala Nugraha Mansury sebagai Wamen BUMN I.
Pahala sendiri diangkat Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.
Berikut ini fakta Rosan dilantik Presiden Jokowi menjadi Wamen BUMN dirangkum Selasa (18/78/2023):
1. Ditunjuk Mendadak Oleh Jokowi
Penunjukan Rosan sebagai Wamen BUMN dilakukan secara mendadak.
Hal ini diakui Rosan saat dikonfirmasi wartawan.
Dia mengatakan dirinya baru tiba di Indonesia pada Minggu kemarin, setelah dikabarkan akan menduduki posisi sebagai orang nomor dua di Kementerian BUMN.
"Saya juga baru sampai kemarin hari minggu ini, saya baru diberi tahu juga minggu ini," ujar Rosan kepada wartawan, Senin, 17 Juli 2023.
Lantaran mendadak, Rosan harus mendapat arahan menyeluruh dari Menteri BUMN Erick Thohir, karena dirinya harus melaksanakan sejumlah program yang sudah dicetuskan Kementerian BUMN saat ini.
2. Masih Menjabat Sebagai Dubes RI untuk AS
Setelah dilantik Rosan mengaku segera bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Pasalnya, status Rosan saat masih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS).
Dia menyebut proses transisi jabatan dari Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke Wamen BUMN tengah dilakukan.
Pada pekan ini Rosan dijadwalkan bertemu dengan Retno Marsudi untuk mendengar arahan dari sang Menteri. Pasalnya, ada beberapa tugas kedutaan yang juga harus dia selesaikan sesegera mungkin.
3. Rosan Belum Lapor Harta Kekayaan
Rosan dikabarkan belum melaporkan harta kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Merespon kabar tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir menilai, belum adanya laporan harta kekayaan Rosan Roeslani di LHKPN KPK lantaran eks Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015-2021 itu baru bergabung di Kementerian BUMN.
Meski begitu, dia memastikan Rosan akan melaporkan jumlah kekayaannya kepada Komisi Antirasuah.
4. Erick Thohir Tak Ragukan Kinerja Rosan
Erick menilai sepak terjang dan keahlian Rosan bisa mendorong percepatan pengerjaan proyek perseroan negara.
Pengalamannya memimpin Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) hingga menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) dipandang cukup membantu.
"Nah peran Pak Rosan, ya tadi bagaimana dengan expertis-nya di dunia internasional sebagai Dubes, Kadin ini juga bisa mendorong percepatan apa yang kita mau dorong di BUMN dari 88 proyek BUMN yang ditargetkan itu Insya Allah 90% akan selesai di akhir tahun, nanti diumumkan aja di akhir tahun ya, sisa 10% ya Insya Allah tahun depan selesai," ujar Erick.
(Zuhirna Wulan Dilla)